Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Berganda


1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas.

Uji asumsi klasik Multikolinieritas ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Multikolinieritas terjadi jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r < 0,60). Dengan cara lain untuk menentukan multikolinieritas, yaitu dengan :

  1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (a).
  2. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadarat.

Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan, sebagai berikut:
☑ Besar nilai tolerance (a): a = 1 / VIF
☑ Besar nilai variance inflation factor (VIF): VIF = 1 / a
~ Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika a hitung VIF.
~ Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika a hitung > a dan VIF hitung < VIF.
Berikut langkah prosesnya:
1. Klik menu analyze.
2. Pilih submenu regresion, klik linier.
3. Box dependent: variabel terikat (Y)
4. Box independent: variabel bebas (X)
5. Klik method, pilih enter
6. Klik tombol statistic, akan muncul linier regression statistic: nonaktifkan estimates dan model fit, aktifkan: covariance matrix dan collinieritas diagnostics.
7. Klik continue
8. Klik OK.
Contoh bagian output:
Analisis Output:

  1. Melihat besaran koefisien korelasi antar variabel bebas, terlihat koefisien korelasi antar variabel bebas sebesar 0,142 jauh di bawah 0,60. Disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
  2. Menggunakan besaran tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) jika menggunakan alpha/tolerance = 10% atau 0,10 maka VIF = 10. Dari hasil output VIF hitung dari kedua variabel = 1,021 < VIF = 10 dan semua tolerance variabel bebas 0,980 = 98% diatas 10%, dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.

2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas.

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika residual mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastisitas. dan jika varoansnya tidak sama disebut terjadi heteoskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) untuk variabel bebas (sumbu X=Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y=Y prediksi – Y rill).

Homoskedastisitas terjadi jika titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang tertentu.

Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
Berikut langkah prosesnya:
1. Klik menu analyze.
2. Pilih submenu regresion, klik linier.
3. Box dependent: variabel terikat (Y)
4. Box independent: variabel bebas (X,…)
5. Klik plots, muncul linier regresion plot dan isikan: variabel SRESID di sumbu Y dan variabel ZPRED di sumbu X.
6. Klik continue.
7. Klik OK.
Contoh bagian output:
Dari hasil output gambar scatterplot, didapat titik menyebar di bawah serta di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Maka dapat disimpulakan variabel bebas di atas tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.

3. Uji Asumsi Kalsik Normalitas.

Pengujian asumsi normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Jika distribusi data normal, maka analisis data dan pengujian hipotesis digunakan statistik parametrik. Pengujian normalitas data menggunakan uji kolmogorov-smirnov one sampel test dengan rumus:
Dimana:

Fo (X) = fungsi distribusi komulatif yang ditentukan.
SN (X) = distribusi frekuensi komulatif yang diobservasi dari suatu sampel random dengan N observasi.
i = 1,2,…N
Adapun kriteria uji : jika probabilitas signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal.

4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka perasamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Ukuaran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 (DW < -2).
  • Tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW +2

Berikut langkah prosesnya:
1. Klik menu analyze.
2. Pilih submenu regresion, klik linier.
3. Box dependent: variabel terikat (Y)
4. Box independent: variabel bebas (X)
5. Pada case labels isikan periode waktunya.
6. Klik tombol statistic.
7. Aktifkan durbin-Watson.
8. Klik continue.
9. Klik OK.
Contoh bagian output:

Dari hasil output di atas, Durbin-Watson test = 2,397 dan DW > 2, maka, disimpulkan bahwa data di atas terjadi autokorelasi negatif.

Artikel terkait:
Metodologi Penelitian
Pengujian Validitas & Reliabilitas Skor Kuesioner
Analisis Regresi linier Berganda
Pengujian Hipotesis Dengan T Hitung
Pengujian Hipotesis Dengan F Hitung
Testimoni

=======================

Untuk pembuatan skripsi, tesis dan disertasi Hub :
FADLI, SE
Pin : DBB089A7
Phone : 083821671918

TESTIMONI

Silakan download kumpulan skripsi, tesis dan disertasi yang saya buat, tipe file dalam bentuk word (doc), isi file dari cover, BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, daftar pustaka, beserta lampiran data. berikut linknya:
Skripsi : Download
Tesis : Download
Disertasi : Download

30 thoughts on “Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Berganda

  1. Assalamualaikum.
    Mas, minta saran dong, saya buat penelitian regresi berganda masalah harga dan merk trhdap volume penjualan. Tpi skrang malah bingung mau buat kuesionernya, kalau bisa bantu memberikan jalan gitu mas, udh mentok nih rasanya

    Like

  2. Assalamualaikum mas, saya mau tanya. Kalo variabel X nya 5 dan Y nya 1 kemudian muncul warning seperti ini “For the final model with dependent variabel Y, influence statistics cannot be computed because the fit is perfect” bagaimana ya mas? Bisa minta tolong masukannya mas. Terimakasih sebelumnya.

    Liked by 1 person

  3. Pak tanya, kenapa data yg kita gunakan harus bersifat normal ? Sebenarnya apa fungsi dari data normal tsb ? Kenapa harus normal ? Terimakasih pak

    Like

  4. kenapa uji asumsi klasik tidak menambahkan uji validitas dan uji realibilitas ?
    dan bagaimana melihat data penelitian yang digunakan dikatakan valid atau tidak .. data nya tidak mengggunakan kuisieoner ?

    Like

  5. Assalamualaikum.. Pak saya mau tanya.. kalau data saya variabel X1 teruji tidak terjadi heteros tapi yang variabel X2 terjadi heteros bagaimana ya pak??
    Penelitian saya tentang regresi linear berganda dua predictor..

    Like

  6. sumber buku yang digunakan untuk penentuan vif diatas apa ya? sumber referensinya apa ya? supaya tidak ragu menerima informasi ini

    Like

  7. ass… wr.wb..
    mas mnt pndpat nih….
    klo aq pke skla guttman tuh kn cmn 2 jwbn (iya/tdk) trz klo penskorannya gmn??? tuk uji realblits m uji valdits nya??
    trmksh

    Like

  8. Asslkm mas fadli, aku mau tanya kan aku ada 3 variabel X dan 2 variabel Y, aku disuruh nambahin ttg asumsi klasik, pada saat menambahkan ke bagian bab 3 saya mas, berarti perhitungannya juga nambah ya mas??
    lalu yg kedua, selain teori yg diatad, apa masih ada yg lebih lengkap berikut rumus2 yg dipakai mas??
    yang ke 3, asusmi klasik itu ada 4 ya mas, saya harus masukan semua ke bab 3 saya kah mas??atau salah satu yg sesuai dg judul yg sy ambil??

    mohon balas ke email sy ya mas, ditunggu..terima kasih

    Like

    • wa’alaikum salam,
      untuk penambahan perhitungan pada BAB II,I iya harus ditambahakan perhitungan asumsiklasiknya, untuk rusmus yang lengkapnya bisa dicari pada buku yang berkaitan dengan analisis regresi dengan jumlah variabel X lebih dari satu.
      pengujian asumsi klasik itu ada 6 macam analisis, namun 4 analisis saja juga sudah cuckup dan itu sudah bisa memenuhi ketentuan.

      Like

      • assalamualaikum mas, bila dalam skripsi tidak menyertakan uji asumsi klasik atau langsung ke analisis regresi berganda (karena Dosen menyarankan begitu) apakah diperbolehkan, bila diperbolehkan mohon dengan referensi ahlinya mas. terima kasih

        Like

  9. Assalamu’alaikum. Beda penggunaan qq plots dgn pp plots apa?
    Trs tuk uji normal bedanya pake klomogorov sm shapiro wilk apa?

    Trs uji heteroskedasitas dgn uji kira2 pake uji mana yg tepat? Uji gletser atau ada uji laiinya

    Like

      • untuk uji normalitas ada kolmogorov smirnov dan saphiro wilk itu dilihat tergantung dengan jumlah sample yang digunakan. jika jumlah sample >50 maka menggunakan kolmogorov, jika sample <=50 maka menggunakan saphiro

        Like

  10. assalamualaikum. saya mau bertanya untuk uji k-s dengan level signifikansi 10%. data dikatakan normal jika > 0.05 atau 0.1? terima kasih mohon bantuannya

    Like

  11. mas tanya dong… kalau variabel bebas (ada 2 )masing2 banyak X nya.. dan ada variabel intervening (sub nya 4 X) dan variabel dependen (1 X) ,, hitungnya gmn?? thank you

    Like

Leave a comment